PREFERENSI PENGEMUDI OJEK ONLINE TERHADAP LOKASI DAN KEBUTUHAN RUANG TEMPAT MENUNGGU DI KALIMANTAN BARAT DAN SULAWESI SELATAN

  • Rana Z
  • Larasati D
  • Yudhiarma Y
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Perkembangan teknologi dan tingginya kebutuhan transportasi bagi masyarakat memicu munculnya ojek online yang menyebabkan terjadinya fenomena tempat menunggu khususnya di daerah yang berpotensi memiliki banyak konsumen seperti Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan yang menggunakan ruang terbuka dan tempat umum yang dapat mengganggu mobilitas transportasi lainnya seperti kemacetan. Dari fenomena tersebut, tanggung jawab penyedia jasa ojek online terhadap kelancaran aksesibilitas transportasi dapat dipertanyakan. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini sebagai langkah awal untuk melihat preferensi tempat menunggu yang digunakan pengemudi ojek online dalam penentuan titik-titik lokasi shelter dan mengidentifikasi kondisi serta permasalahan ruang yang dihadapi pada tempat menunggu di Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat eksploratif secara terbuka (open-ended) dengan teknik convenience sampling melalui kuesioner daring. Data dianalisis menggunakan 3 tahap yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil dari penelitian didapatkan 9 lokasi pengemudi ojek online dalam memilih tempat menunggu dan 6 permasalahan ruang yang dihadapi pengemudi ojek online yaitu permasalahan ruang ojek online pada ruang terbuka dan fasilitas umum; tempat kuliner dan hunian; perkantoran dan fleksibilitas; fasilitas pendidikan; supermarket; dan pusat perbelanjaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan pengelolah atau penyedia jasa ojek online dalam menentukan tempat penyediaan dan pengelolaan shelter. ONLINE TAXI BIKE DRIVER'S PREFERENCES TO LOCATION AND WAITING AREA REQUIREMENTS IN WEST KALIMANTAN AND SOUTH SULAWESI The development of technology and society’s demand for transportation triggered the emergence of online taxi bike. Which causes waiting places, especially in areas that have a lot of consumers, such as West Kalimantan and South Sulawesi that use open spaces and places that can interfere with other transportation mobility, such as congestion. From this phenomenon, the responsibility of online taxi bike service providers for transportation accessibility can be questioned. Therefore, the purpose of this study is as the first step is to look at the preferences of waiting places used by online taxi bike drivers at shelter locations and identify the conditions and space problems encountered in waiting areas in West Kalimantan and South Sulawesi. This research uses a qualitative method that is open-ended with a convenience sampling technique through a bold questionnaire. Data analysis used three stages, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of the study obtained 9 locations of online taxi bike drivers in choosing a place to wait and six problems faced by online taxi bike drivers, namely the problem of online taxi bike drivers in open spaces and public facilities; culinary and residential places; offices and flexibility; educational facilities; supermarkets; and shopping centers. This research is expected to provide input from managers or online taxi bike service providers in determining where shelters are provided and managed

Cite

CITATION STYLE

APA

Rana, Z. F., Larasati, D., & Yudhiarma, Y. (2022). PREFERENSI PENGEMUDI OJEK ONLINE TERHADAP LOKASI DAN KEBUTUHAN RUANG TEMPAT MENUNGGU DI KALIMANTAN BARAT DAN SULAWESI SELATAN. LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 9(2), 212. https://doi.org/10.26418/lantang.v9i2.54758

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free