Quo Vadis Psikologi sebagai sebuah Kajian Ilmiah?

  • Al Yusainy C
N/ACitations
Citations of this article
46Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Spekulasi 1 dan refleksi mengenai pikiran, perasaan, dan perilaku manusiatelah ada di sepanjang sejarah peradaban. Psikologi baru diakui sebagai disiplin ilmu yang mandiri pada tahun 1879, dengan dibukanya laboratorium psikologi eksperimen pertama di University of Leipzig. Agar mampu berdiri sebagai suatu disiplin ilmu, psikologi secara epistemik dengan demikian harus ditopang olehfondasi filosofis yang mencakup tiga hal, yaitu empiris, positif, dan falsifiable. Empiris bahwa objek kajian bersifat nyata dan dapat diamati secara objektif, positif berarti terukur, serta prinsip falsifiability dimana setiap temuan ilmiah dapat disanggah, utamanya melalui replikasi penelitian yang dilakukan selanjutnya.Periode awal perkembangan psikologi ditandai dengan teori-teori besar dari paratokoh seperti Wilhelm Wundt, Ivan Pavlov, B. F. Skinner, dan Albert Bandura.

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Cite

CITATION STYLE

APA

Al Yusainy, C. (2015). Quo Vadis Psikologi sebagai sebuah Kajian Ilmiah? Buletin Psikologi, 23(1), 51. https://doi.org/10.22146/bpsi.10577

Readers' Seniority

Tooltip

Lecturer / Post doc 12

86%

PhD / Post grad / Masters / Doc 2

14%

Readers' Discipline

Tooltip

Psychology 15

65%

Arts and Humanities 5

22%

Social Sciences 2

9%

Biochemistry, Genetics and Molecular Bi... 1

4%

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free