PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dalam mendistribusikan kiriman. Bagian ekspedisi (antaran) merupakan bagian terakhir dalam proses distribusi kiriman, harus mendapatkan perhatian khusus sehingga dapat mengatasi ketidakcapaian target kerja yaitu SWP (Standar Waktu Penyerahan) yang diakibatkan karena kegagalan yang sering terjadi dalam proses distribusi kiriman. Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan perbaikan dalam proses distribusi. Six Sigma merupakan salah satu metode dalam sistem pengendalian kualitas. Metode Six Sigma adalah proses perbaikan secara terus menerus untuk mengurangi tingkat kecacatan/kegagalan. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam proses distribusi kiriman di bagian ekspedisi PT. Pos Indonesia (Persero) Ambon. Dari hasil pengolahan data menggunakan six sigma menunjukkan terdapat 3 jenis kegagalan dalam proses distribusi yaitu antar ulang, salah salur, dan kirim kembali dengan jenis kegagalan yang paling banyak ialah kiriman antar ulang dengan presentasi sebesar 85% yang ditinjau dari kecacatan yang dimiliki selama 5 bulan dari bulan januari-mei 2018 sebesar 8.920 kiriman, CTQ (critical to quality) yang dimiliki yaitu 3, nilai DPMO sebesar 32.851 sehingga nilai sigma yang didapat sebesar 3,34.
CITATION STYLE
Tukan, M., & Pattiasina, M. C. (2019). PERBAIKAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS PT. POS INDONESIA (PERSERO) AMBON UNTUK MENCAPAI TARGET DISTRIBUSI DIBAGIAN EKSPEDISI MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA. ARIKA, 13(1), 49–62. https://doi.org/10.30598/arika.2019.13.1.49
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.