Penginderaan jauh kini memainkan peranan penting dalam pengamatan perilaku gunung api. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati deformasi permukaan Gunung Bromo, yang terletak di Jawa bagian Timur, Indonesia, yang masuk dalam rangkaian sistem volkanik di Taman Nasional Bukit Tengger Semeru (TNBTS). Penggunaan algoritma SAR Interferometry (InSAR) yang disebut sebagai pendekatan Small Baseline Subset (SBAS) memungkinkan perancangan peta kecepatan deformasi rata-rata dan and peta time series displacement di wilayah kajian. Teknik SBAS yang biasa menghasilkan rangkaian observasi tahap interferometrik. Ini tercatat sebagai kombinasi linear dari nilai fase SAR scene untuk setiap pixel secara tersendiri. Analisis yang dilakukan terutama berdasarkan 22 data SAR data yang diperoleh melalui sensor ALOS/PALSAR selama kurun waktu 2007–2011. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan analisis InSAR dalam menyelidiki siklus gunung api, terutama Gunung Bromo yang memiliki karakteristik erupsi stratovolcano dalam satu hingga lima tahun. Analisis hasil memperlihatkan adanya kemajuan dari kajian sebelumnya akan InSAR wilayah tersebut, yang lebih fokus kepada deformasi yang berpengaruh kepada kaldera. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini bisa diimplementasikan pada manajemen risiko atau manajemen infrastruktur
CITATION STYLE
Arbad, A. P., Takeuchi, W., Aoki, Y., Ardy, A., & Jamilah, M. (2019). Time-Series InSAR Analysis of the Small Baseline Subset to Estimate Surface Deformation at Mt. Bromo Indonesia. TEKNIK, 39(2), 126. https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.20052
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.