The purpose of this article is to review how could God being affected by His creation; could He really be changed His mind or regretted by people’s praying. Those questions caused by some verses that indicated God could change His mind, such as Genesis 6:6; Exodus 32:10-14; 1 Samuel 15:11,35. This is a research that used a method of texts analyzing with a qualitative approach which reviewing those verses. The conclusion is that God does not change His mind as people do. The statement of God changes His mind, basically can be classified as an accommodation, a manner how God delivered His intent to any human being in an understandable way.AbstrakTulisan ini bermaksud mengkaji sejauh mana Allah dapat dipengaruhi ciptaan-Nya; apakah Ia memang dapat berubah pikiran ketika mendengar doa manusia, dan apakah Ia dapat menyesal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena adanya ayat-ayat yang mengindikasikan bahwa Allah berubah pikiran, seperti Kejadian 6:6; Keluaran 32:10-14; 1 Samuel 15:11, 35. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif literatur yang menggunakan metode analisis teks pada ayat-ayat tersebut. Kesimpulannya, bahwa Allah tidak mengalami perubahan seperti apa yang dialami oleh manusia. Pernyataan bahwa Allah berubah pikiran pada dasarnya dapat digolongkan sebagai akomodasi, cara Allah menyampaikan maksudnya kepada manusia dengan cara yang dapat dipahami.
CITATION STYLE
Sitanggang, M. H. (2018). Kajian Terhadap Kemungkinan Allah Menyesal dan Berubah Pikiran. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 2(1), 50. https://doi.org/10.33991/epigraphe.v2i1.20
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.