AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL Caulerpa racemosa TERHADAP Staphylococcus aureus

  • Suleman A
  • Yusuf M
  • Dama N
N/ACitations
Citations of this article
9Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K-(Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p>0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p<0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p<0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p>0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K-(Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K-(Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p<0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat. Kata kunci-Anggur laut, Salep, Antijerawat, Staphylococcus aureus. Ucapan terima kasih: Abstract Sea grape (Caulerpa racemosa)contains alkaloids, flavonoids, phenols and tannins that function as antibacterial compounds. This research aims determine whether sea grape extract can be formulated through anti-acne ointment and has good ointment characteristics and to determine at what concentration sea grape extract ointment has a high antibacterial effect. This research method used experimental laboratory, namely sea grape extract was macerated using 96% ethanol solvent. Anti-acne ointments were made with various concentrations of F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K-(ointment base) and K+ (Gentamicin). The results showed that the stability test of sea grape ethanol extract ointment was homogeneous, spreadability 5-5.5 cm, significance 0.49 (p>0.05). Stickiness 5.98-9.22 seconds, significance 0.01 (p<0.05). pH 4.7-5.0, significance 0.01 (p<0.05). Viscosity 4750-12200 m.Pa.s, significance 0.74 (p>0.05). Antibacterial activity test using the well method. Based on the antibacterial

Cite

CITATION STYLE

APA

Suleman, A. W., Yusuf, M., & Dama, N. C. (2023). AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL Caulerpa racemosa TERHADAP Staphylococcus aureus. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(3), 281. https://doi.org/10.30591/pjif.v12i3.5185

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free