Abstrak Menemukenali permasalahan dengan membuahkan solusi dalam pertanian berbasis lapang (real) menjadi langkah penting dan strategis, dalam mencipta dan membangun pola pengelolaan lahan (pertanian) yang berbasis masyarakat, serta berkelanjutan. Pertanian ramah lingkungan bagian dari pola pengelolaan dan pemanfaatan potensi alam sekitar secara ekologis. Di sisi lain secara empiris banyak masyarakat petani masih memanfaatkan pestisida sebagai bahan tambahan bagi tumbuhkembang budidaya pertanian. Masalah hama atau penyakit dan kekeringan satu diantara permasalahan yang dihadapi masyarakat petani Indonesia disetiap musim/tahun, sehingga tujuan penelitian untuk mengeksplorasi lebih jauh respon masyarakat dalam merestorasi lahan pertanian secara konservatif dan berkelanjutan, terutama dalam mengelola dan memanfaatkan potensi ketersediaan air, secara berkelanjutan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini, diantaranya (a) Direct observation, (b) In-depth individual interview, dan (c) FGD, dilakukan bersama tokoh dan masyarakat sekitar, dengan jumlah kurang lebih 15 orang, sedangkan analisa berdasarkan pada dokumentasi lapang dan interpretasi atau persepsi masyarakat, terkait dengan potensi dan kendala alam sekitarnya. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketergantungan petani telah menghilangkan kemandirian dalam bertani, sehingga petani sering dihadapkan dengan kegagalan dalam mencapai produktivitasl tanaman padi, sehingga perlu adanya pemahaman kondisi ekologi pertanian dengan mendasarkan pada karakteristik ekosistem atau potensi alam di dalamnya, agar tercipta sebuah adaptasi yang ekologis dan berkelanjutan. Kata Kunci: ekologi, model pertanian, produktivitas pertanian, potensi alam, ramah lingkungan Abstract Identifying the problem by producing the field-based (real) agriculture solution becomes important and strategically steps to create and build sustainable community-based land management patterns. Environmentally friendly agriculture is a part of the ecologically management and utilization of natural potential. On the other hand, empirically most farmers still use pesticides as additional substances in crop cultivation. The pest and drought are some of problem that confronted by the Indonesian farmers every year. This study aims to explore the response of the community in restoring agricultural land conservatively and sustainably, especially in managing and exploiting the potential availability of water. The method that used in this research was direct observation, in-depth individual interview, and FGD process with the personage and surroundings of society, at least 15 persons became the respondent. The analysis carried out qualitatively based on field documentation and interpretation or community perception, related to the potential and constraints of the natural surroundings. The result of this study show that dependence of the farmers has loss of self-supporting to engage in farming, so the farmers always confronted to failure in paddy productivity, therefor it is necessary to understand the ecological conditions of agriculture based on the characteristics of the ecosystem type and its natural potential, in order to create of adaptation ecologically and its sustainable.
CITATION STYLE
Kristiyanto, K., & Rizkiyah, N. (2020). MENGEMBANGKAN POTENSI EKOLOGI PERTANIAN PEDESAAN BERBASIS MASYARAKAT YANG BERKELANJUTAN (Studi Kasus Di Desa Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat). Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa, 2(1). https://doi.org/10.33512/jipt.v2i1.8731
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.