Tarian “Langit-Bumi” Refleksi Pelayanan Bulan Bahasa dan Budaya di Gereja Masehi Injili Di Timor

  • Nayuf H
N/ACitations
Citations of this article
37Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The concensus of May to become the month of language in the service of GMIT reflected as a chance to express the identity of local comonity. The exploration through dance and pray constitue psalm and proverb chant in the format of the liturgy. In this format the value of the traditional as the identity of the local community conforotd with the ecclesiastic consencus and the consencus of the nation and state. The culture encounter of the local community need a dialetic media in order to convey the message of the humanityso it will be wedely accepted by the church community. Ethnographic accentuation are use this qualitative method. Beside the library research are use to analyze the result of the research. Through emancipation dialectic, GMIT within supotive reletion between themselves the local governmentsincerely give the local community the change to expessed themselves without worry persistenly as a impact of the contention betweenthe church doctrine and the value of the local tradition from the local community. Penetapan bulan Mei setiap tahun sebagai Bulan Bahasa dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dimaknai sebagai wadah yang tepat mengekpresikan identitas masyarakat adat. Eksplorasi nilai-nilai kearifan lokal melalui tarian dan doa merupakan mazmur dan amsal yang dilantunkan dalam format tata ibadah. Dalam format inilah, nilai-nilai kearifan sebagai identitas masyarakat adat diperhadapkan pada konsensus gerejawi yang tentunya tidak bertentangan dengan konsensus bangsa dan Negara. Perjumpaan identitas masyarakat adat dalam format gerejawi membutuhkan media dialektika agar pesan-pesan kemanusiaan yang menjadi kekuatan masyarakat adat dapat diterima secara luas oleh warga gereja. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan penekanan pada pendekatan etnografi. Di samping itu, pendekatan library research digunakan untuk menganalisa hasil penelitian yang telah dilakukan. Melalui dialektika yang emansipatif, GMIT dalam relasi yang saling menopang bersama pemerintah daerah secara tulus memberi ruang bagi masyarakat adat untuk berekpresi tanpa merasa gundah gulana sebagai dampak dari benturan doktrin gerejawi dan nilai-nilai kearifan masyarakat adat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nayuf, H. (2019). Tarian “Langit-Bumi” Refleksi Pelayanan Bulan Bahasa dan Budaya di Gereja Masehi Injili Di Timor. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 1(2), 127–138. https://doi.org/10.37364/jireh.v1i2.18

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free