Evaluasi kinerja hati merupakan kata yang jarang didengar namun usaha perbaikan hati sering diperbincangkan. Evaluasi kinerja hati dianggap sebagai hal yang tabu untuk dilakukan bahkan bingung bagaimana cara mengenali atau melakukannya. Evaluasi kinerja hati dalam pandangan Abū ‘Alî al-Banjarî al-Nadwî al- Malikî penting untuk dilihat, karena beliau merupakan ulama Nusantara yang memiliki pengaruh baik di Nusantara maupun di Asia Tenggara. Tulisan ini berupaya memotret pandangan beliau terhadap makna evaluasi kinerja hati. Penelitian ini merupakan studi terhadap telaah pemikiran Abū ‘Alî al-Banjarî al-Nadwî al- Malikî terhadap 40 Hadis Penawar Hati dan sumber lainnya. Penelitian ini merupakan kajian pustaka. Penelitian ini menemukan pandangan Abū ‘Alî al-Banjarî al-Nadwî al- Malikî bahwa usaha perbaiakan hati dianggap sukses jika hati telah mencapai derajat qalbun salîm yang memiliki tiga ciri pokok, yaitu; hati yang beriman akan pertemuan dengan Allah, ridha terhadap takdir, dan qana’ah terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Sedangkan evaluasi kinerja hati akan mampu dilihat dari puncak kesuksesan seseorang yang menjadi alat ukurnya adalah perjumpaan dengan Allah dalam keadaan beriman hanya kepada-Nya.
CITATION STYLE
Syahbudin, A., Jamalie, Z., & Hamdan, H. (2023). Evaluasi Kinerja Hati dalam Pendidikan Islam (Telaah Pemikiran Abū ‘Alî al-Banjarî al-Nadwî al- Malikî). Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 17(2), 667. https://doi.org/10.35931/aq.v17i2.1962
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.