Tradisi Perang Pisang dilaksanakan masyarakat Desa Tenganan Dauh Tukad didasari oleh beberapa landasan, yaitu : 1) landasan histori, berkaitan dengan usaha Jro mangku Dukuh untuk melestarikan tradisi Perang Pisang; 2) landasan teologi, yaitu sebagai ungkapan rasa angayubagia (terimakasih dan syukur) kehadapan Ida Sanghyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah kemakmuran yang dinikmati masyarakat; 3) landasan filosofi, berhubungan dengan kepercayaan bahwa tradisi Perang Pisang itu sesungguhnya adalah sebagai bentuk persembahan yadnya juga; dan 4) landasan sosiologi berhubungan erat dengan struktur kepemimpinan sosial masyarakat desa Tenganan Dauh Tukad terutama dalam hal memilih calon pemimpin (ayah dan penampih) dari seke terunanya agar memperoleh pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai etika Hindu. Prosesi tradisi Perang Pisang ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penutup yang kesemua itu dijalankan dengan penuh kepatuhan oleh masyarakat setempat. Sedangkan nilai-nilai etika yang terdapat pada tradisi Perang Pisang.
CITATION STYLE
Dauh, I. W., & Seniwati, D. N. (2020). TRADISI PERANG PISANG DI DESA TENGANAN DAUH TUKAD KABUPATEN KARANGASEM. VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 3(1), 23–44. https://doi.org/10.32795/vw.v3i1.666
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.