Pada tahun 2020 pemerintah mengeluarkan peraturan No.9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyebabkan proses belajar mengajar terhambat akibatnya literasi matematika siswa menurun. Berdasarkan hasil observasi pada MAs Pondok Pesantren Irsyadul Islamiyah Tanjung Medan menunjukkan bahwa literasi matematika siswa masih sangat rendah. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa dan tetap mengikuti protokol yang di terapkan oleh pemerintah (PSBB). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Blended Learning terhadap peningkatan literasi matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan eksperimen semu (quasi eksperimen). Populasi pada penelitian adalah siswa kelas XIB yang berjumlah kelas eksperimen dan kelas XIA sebagai kelas kontrol. Instrument dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berbentuk essay dan teknik observasi untuk mengetahui cara siswa memahami pelajaran dengan penerapan metode blended learning. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Blended learning memiliki dampak terhadap kualitas belajar siswa ditinjau dari literasi matematika pada masa pandemik virus korona. Selain itu diketahui bahwa besar pengaruh metode Blended learning terhadap literasi matematika siswa sebesar 30%, sedangkan metode belajar konvensional hanya berpengaruh sebesar 2.44% serta dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar siswa terhadap metode belajar Blended Learning dan konvensional dengan perbedaan sebesar 24.76%
CITATION STYLE
Aritonang, I., & Safitri, I. (2021). Pengaruh Blended Learning Terhadap Peningkatan Literasi Matematika Siswa. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 735–743. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i1.555
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.