This study focus on differences grammatical between transitive and intransitif verb forms Indonesian and Japanese that analyzed by comparing it. This study used contrastive analysis, of all the elements lingual, in this research the object of this study is the morphological form of transitive and intransitif verbs in Indonesian and Japanese. After analysed with contrastive how the shape of transitive and intransitif verbs from both languages, then concluded as the final result of this study. The results of this study show that, (1) transitive verbs in Japanese need the object in the sentence and intransitif verbs in Japanese doesn’t need the object in a sentence. Then, Indonesian transitive verbs are verbs that require object. (2) The transitive verb in Japanese is patterned (subject) wa / ga (object) o (transitive verb-tadoushi). Then, the intransitif verb in Japanese patterned (subject) ga (intransitif verb-jidoushi). In Indonesian sentence patterns transitive and intransitif verbs S + P, which distinguishes the two verbs that are on each object. (3) in Japanese transitive and intransitif verbs have endings as markers of each verb. Namely: a) -aru (tran), -eru (intran), b) -aru (intran), u (tran), c) -reru (intra), -sU (tran), d) -reru (intra- ), -ru (tran), e) - arareru (intran), u (trans), f) -ru (intran), -sU (tran), g) -eru (intran), -asu (tran), h) -u (intran), -asu (tran), i) -iru (intra), -osu (tran), and j) -u (intran), -eru (tran). While in Indonesian for a transitive verb is marked with the suffix Me-, memper-, memper-kan, me-i, memper-I, me-kan and verba intransitif marked by basic verbs, and suffix ber-, ber-kan, ter-, ke-an. Penelitian ini berfokus terhadap perbedaan gramatikal bentuk verba transitif dan intransitif bahasa Indonesia dan bahasa Jepang yang dianalisis dengan cara membandingkan bentuk verba transitif dan intransitif bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode analisis kontrastif, dari semua unsur lingual kajian linguistic dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah morfologi bentuk verba transitif dan intransitif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Setelah dikontrastifkan bagaimana bentuk verba transitif dan verba intransitif dari kedua bahasa tersebut kemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, (1) verba transitif dalam bahasa Jepang memerlukan objek penderita pada kalimat tersebut dan verba intransitif dalam bahasa Jepang tidak perlu objek penderita dalam sebuah kalimat. Sedangkan verba transitif dalam bahasa Indonesia adalah verba yang membutuhkan objek. (2) Verba transitif dalam bahasa Jepang ini berpola (subjek) wa/ga (objek) o (kata kerja transitif-tadoushi). Sedangkan verba intransitif dalam bahasa Jepang berpola (subyek) ga (kata kerja intransitif-jidoushi). Sedangkan dalam bahasa Indonesia pola kalimat verba transitif dan intransitif S+P, yang membedakan dari kedua verba tersebut hanyalah pada objek masing-masing. (3) dalam bahasa Jepang verba transitif dan intransitif memiliki akhiran sebagai penanda masing-masing verba. Yaitu:a) -aru (tran), -eru (intran), b) –aru (intran), -u (tran), c) –reru (intra), -su (tran), d) –reru (intra), -ru (tran), e) – arareru (intran), -u (trans), f) –ru (intran), -su (tran), g) –eru (intran), -asu (tran), h) –u (intran), -asu (tran), i) –iru (intra), -osu (tran), dan j) –u (intran), -eru (tran). Sedangkan dalam bahasa Indonesia untuk verba transitif ditandai dengan imbuhan Me-, memper-, memper-kan, me-i, memper-I, me-kan dan verba intransitif ditandai dengan Verba dasar, dan imbuhan ber-, ber-kan, ter-, ke-an.
CITATION STYLE
Kartika, D. (2017). PERBANDINGAN VERBATRANSITIF DAN INTRANSITIFBAHASA INDONESIA DAN BAHASAJEPANG: TINJAUAN ANALISIS KONTRASTIF. Jurnal KATA, 1(1), 45. https://doi.org/10.22216/jk.v1i1.1721
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.