Ketergantungan remaja terhadap mobile phone disebut dengan no-mobile phone phobia (nomophobia) yang merupakan ketakutan dan kecemasan modern akibat dari perkembangan teknologi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nomophobia adalah dengan adanya self control, self control sendiri sangat dibutuhkan ada di dalam pribadi seseorang karena self control dapat mengontrol diri untuk tetap terkontrol dengan baik. Kontrol diri menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang, berfungsi sebagai pengendalian diri atas perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol diri berkaitaan dengan bagaimana seseorang mengendalikan emosi juga dorongan dorongan dari dalam dirinya. Adapun cara yang dapat dilakukan yaitu dengan bantuan konseling realitas. Konseling realitas sebagai suatu bentuk psikoterapi yang berkembang selama periode ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif Quasi Eksperimen, dengan desain penelitian one-group pretest-posstest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI DKV 2 di SMK Negeri 7 Palembang, dengan sampel sebanyak 7 orang. Subjek penelitian dipilih menggunakan purposive sampling mengingat sampel yang sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 orang siswa yang menjadi sampel terjadi peningkatan self control siswa. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji wilcoxon signed rangk test dengan bantuan bantuan aplikasi SPSS 22. Bedasarkan hasil diperoleh dari test statistic di dapat nilai Z hitung adalah -2,357, dengan nilai signifikasi 0,018. maka Ha diterima. Artinya konseling realitas dapat meningkatkan self control siswa nomophobia pada siswa di SMK Negeri 7 Palembang.Â
CITATION STYLE
Wahyuningsih, J., Putri, R. D., & Sari, S. P. (2023). Konseling Realitas untuk Meningkatkan Self Control Siswa Nomophobia di SMK Negeri 7 Palembang. Jurnal Wahana Konseling, 5(2), 150–156. https://doi.org/10.31851/juang.v5i2.9407
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.