Artikel ini merupakan penggalian prinsip teologis Opera Trinitatis Ad Extra Indivisa Sunt (karya Allah Trinitas dalam ekonomi sejarah penebusan tidak terbagi) dalam pemikiran Trinitas Agustinus dan membawanya ke dalam konteks percakapan pemikiran para teolog agama-agama Trinitarian kontemporer, di antaranya seperti Jacques Dupuis, Amos Yong, dan Raimundo Panikkar. Dalam pemikiran Dupuis dan Yong didapati adanya upaya untuk memisahkan karya Roh Kudus dari karya Anak. Sedangkan dalam pemikiran Panikkar, adanya upaya serupa yang memisahkan karya Yesus (logos ensarkos) dari karya Kristus atau Firman yang kekal (logos asarkos). Dengan menggunakan metode kepustakaan penelitian, artikel ini menemukan bahwa prinsip teologis Agustinus tersebut dapat dinilai masih sangat relevan dan dapat berperan sebagai pagar ortodoksi yang mengingatkan segala upaya konstruksi teologi agama-agama Trinitarian kontemporer untuk menjaga kesatuan ketiga pribadi Trinitas, di mana Bapa, Anak, dan Roh Kudus berkarya bersama di dalam ekonomi keselamatan yang tunggal. Dengan kata lain, prinsip teologis tersebut dapat menolong kita dalam mengevaluasi segala upaya reinterpretasi Trinitas dalam pemikiran para teolog agama-agama kontemporer.
CITATION STYLE
Putra, Y. Y. (2021). Opera Trinitatis Ad Extra Indivisa Sunt: Kontribusi Teologi Trinitas Agustinus dalam Percakapan Teologi Agama-Agama. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja, 5(2), 145–160. https://doi.org/10.37368/ja.v5i2.284
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.