Berkembangnya era digital bukan hanya berdampak positif namun memiliki efek negatif. Seperti koin logam dengan dua sisi, satu sisi kehadiran era digital sangat membantu pengetahuan dan wawasan lantaran begitu cepatnya arus informasi dan kemajuan teknologi. Sisi lain justru era digital menjadi momok khususnya bagi kaum milenial dan anak usia sekolah. Banyak fakta memperlihatkan tergantungannya kaum muda dan anak usia sekolah pada gawai. Bahkan hilangnya interaksi keluarga dan interaksi sosial. Dalam hal pendidikan, sumber utama referensi sudah beralih dari buku bergeser menjadi gawai sebagai rujukan pencarian saat pengerjaan tugas sekolah maupun pengayaan wawasan. Merujuk pada sistem pembangunan global, pembangunan bangsa tidak bisa hanya disandarkan pada tanggung jawab pemerintah (state) sebagai pemangku kebijakan. Perlu keterlibatan masyarakat (Civil Society) sehingga terjalin sinergitas yang utuh. Dari sisi masyarakat terdapat beberapa kelompok yang menjadikan issues ini sebagai ranah pengabdian untuk meningkatkan aspek kualitas sumber daya manusia di masa depan. Salah satu diantaranya adalah Malam Minggu Bersama Buku (M2B2). Suatu forum kaum muda dan anak usia sekolah yang memiliki cita menjadi inkubasi budaya literasi di kampung halamannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari M2B2 dalam upaya meningkatkan minat baca untuk pemuda dan anak usia sekolah di Kecamatan Greged, Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan Teknik Purposive Sampling dengan wawancara langsung (in-dept Interview) dan mengkonfirmasikan data dengan teknik Participatory Action Research untuk menggali secara akurat data di lapangan lebih mendalam.
CITATION STYLE
Syarifudin, A., Muaz, A., & Sentosa, W. (2020). MALAM MINGGU BERSAMA BUKU (M2B2) SEBAGAI INKUBASI LITERASI BAGI KAUM MILENIAL DI KECAMATAN GREGED KABUPATEN CIREBON. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 432–440. https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.564
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.