Kajian ini dilakukan karena praktik pendidikan agama Islam tidak cukup dilakukan dengan cara diakronis saja. Perlu ada pendekatan metodologis yang baru, yaitu dengan pendekatan multidisipliner, yaitu penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah-masalah tertentu, seperti pemecahan masalah dalam pendidikan agama Islam dengan menggunakan teori-teori sosial. Memperbincangkan pendidikan agama Islam dalam kerangka teori sosial bisa diibaratkan dengan pohon yang baik, yaitu memiliki akar kuat, batang yang kokoh, daun rimbun dan buah yang manis karena mendapatkan perawatan terbaik. Pendidikan agama Islam dalam kerangka teori sosial mencakup tiga ranah, yaitu grand theory, middle theorydan grounded theory. Membicarakan pendidikan agama Islam dalam ranah grand theory, maka yang menjadi kajiannya adalah ‘Aqīdah, Akhlāk, Al-Quran-Hadis, Fiqh dan Tarikh. Sedangkan, membicarakan pendidikan agama Islam dalam ranah middle theory, maka kajian yang dikembangkan mencakup lima grand theorytersebut, seperti grand theoryAkhlākdengan middle theory, yaitu ḥablum minallāh, ḥablum minannāsdan ḥablum ma‘al gairi. Sementara itu, jika membicarakan pendidikan agama Islam dalam ranah grounded theory, maka kajian yang dikembangkan didasarkan kepadagranddan middle tehory,yaitu akhlākmaḥmūdahdan mażmumah
CITATION STYLE
Firman, A. J. (2020). Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Kerangka Teori Sosial (Theories: Grand, Middle and Grounded). Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam, 96. https://doi.org/10.30595/islamadina.v0i0.7029
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.