Health, Human Security, and Social Reconstruction in Afghanistan

Abstract

Afghanistan’s people suffer from the effects of 23 years of violent conflict driven by internal disputes and foreign interventions. Their health and nutritional status is among the worst in the world, much of their physical and social infrastructure has been destroyed, and their economy barely functions. The outcome of the latest foreign intervention remains to be seen. In some respects, intervention has improved Afghanistan’s prospects, but there are signs that the improvement is temporary. Under the eyes of the world, assistance by an array of actors has prevented a full-scale humanitarian crisis, provided an uneven level of internal security, and supported initial steps toward reconstruction. As a result, Afghans have reason to hope for a better future. At the same time, they have reason to fear the loss of interest by foreign donors and the resumption of violence. Rakyat Afghanistan menderita akibat konflik kekerasan selama 23 tahun yang didorong oleh perselisihan internal dan intervensi asing. Status kesehatan dan gizi mereka termasuk yang terburuk di dunia, banyak infrastruktur fisik dan sosial mereka telah hancur, dan ekonomi mereka nyaris tidak berfungsi. Hasil dari intervensi asing terbaru masih harus dilihat. Dalam beberapa hal, intervensi telah meningkatkan prospek Afghanistan, tetapi ada tanda-tanda bahwa perbaikan tersebut bersifat sementara. Di mata dunia, bantuan dari berbagai aktor telah mencegah krisis kemanusiaan skala penuh, memberikan tingkat keamanan internal yang tidak merata, dan mendukung langkah-langkah awal menuju rekonstruksi. Akibatnya, warga Afghanistan memiliki alasan untuk berharap akan masa depan yang lebih baik. Pada saat yang sama, mereka memiliki alasan untuk takut kehilangan minat dari donor asing dan dimulainya kembali kekerasan.