Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh status sosio-ekonomi dan demografi terhadap probabilitas status kesehatan yang direpresentasikan oleh penyakit jantung dan tuberculosis (TB). Penelitian ini menggunakan data dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI), sebuah survei longitudinal yang masih berlangsung di indonesia. Terdapat beberapa variabel bebas dalam penelitian ini seperti jumlah konsumsi rokok, status gizi dan juga tekanan darah, dengan efek marginal sebagai ukuran hubungan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen yaitu penyakit jantung dan TB dengan variabel independen yang sama, hal ini dilakukan untuk mengukur dan membandingkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap kedua model variabel dependen. Jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 8.895 individu. Studi ini menemukan bahwa faktor sosial ekonomi seperti jenjang pendidikan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap risiko individu terkena penyakit jantung dan TB. Individu yang dikategorikan miskin tidak signifikan memengaruhi probabilitas seseorang risiko terkena penyakit jantung sebesar 0,13 persen dan TB sebesar 0,33 persen. Berbagai faktor lain seperti status gizi dan tekanan darah juga memiliki pengaruh terhadap risiko terkena penyakit jantung dan TB.
CITATION STYLE
Tarani, N. P. M., & Kautsar, A. (2022). PROBABILITAS RISIKO TERKENA PENYAKIT JANTUNG DAN TB BERDASARKAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN DEMOGRAFI. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 7(1), 70. https://doi.org/10.7454/eki.v7i1.5396
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.