PKM yang telah kami lakukan terkait pemanfaatan hasil penelitian briket dari tempurung kelapa terhadap mitra UMKM dagang sate ayam Pak Parto di Jl. Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan. Dalam proses berdagang Pak Parto menggunakan proses pemanggangan sate menggunakan arang yang salah satu kelemahannya adalah cenderung cepat habis dan menghasilkan abu yang menggangu proses memasak daging pada sate. Tahun 2018 kami telah berhasil mengolah salah satu sumber alam di Kota Tarakan, yakni membuat briket berbahan dasar tempurung kelapa. Melalui penelitian tersebut kami berhasil membuat briket tempurung kelapa yang bekerja secara efektif melalui ujicoba skala laboratorium. Pengaplikasikan briket untuk pemanggangan sate dilakukan sembari melakukan perbandingan dengan pemanggangan sate menggunakan arang kayu yang dilakukan secara terpisah diwaktu yang bersamaan, yakni dari pukul 18.00 hingga 22.00. Hasilnya Pak Parto mendapatkan bahwa briket jauh lebih efektif digunakan dalam proses pemanggangan sate dibandingkan arang kayu. Hal dikarenakan briket masih tersisa dan bisa digunakan untuk esok harinya, serta abu hasil bakaran yang sangat minim serta rasa yang lebih enak dan khas. Hasil ini membuat Pak Parto puas dan siap menggunakan briket tempurung kelapa untuk proses pemanggangan sate secara berkelanjutan.
CITATION STYLE
Santoso, H., Sudirman, S., & Nurlela, N. (2019). PKM PEMANFAATAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA PADA UMKM DAGANG SATE AYAM DI KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 3(2), 47–52. https://doi.org/10.35334/jpmb.v3i2.1097
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.