Kurangnya aktifitas fisik membuat permasalahan yang dapat dialami pada tubuh kita, salah satunya delayed onset muscle soreness (DOMS). DOMS merupakan suatu keadaan dimana adanya rasa nyeri juga ketidaknyamanan yang timbul pada otot, persyarafan, dan sistem metabolism sekitar 24 jam setelah latihan, mencapai puncaknya setelah 24 sampai 72 jam, dan efeknya akan berangsur hilang setelah 5 sampai 7 hari. Latihan yang menimbulkan DOMS adalah latihan dengan pola kontraksi eksentrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh efektivitas self-myofascial release dan ice massage terhadap penurunan nyeri DOMS pada otot hamstring pemain futsal. Metodelogi: penelitian ini menggunakan eksperimental dengan rancangan pre and post two group design, tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling, sampel berjumlah 22 orang. Instrument penelitian ini menggunakan visual analog scale. Hasil analisis data menggunakan program SPSS Statistic versi 26. Uji pengaruh menggunakan paired sample t-test, uji beda menggunakan independent sample t-test. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh efektivitas self-myofascial release dan ice massage terhadap penurunan nyeri delayed onset muscle soreness pada otot hamstring pemain futsal. Untuk peneliti selanjutnya dengan jumlah sampel yang banyak dan jangka waktu yang lebih panjang sehingga ketepatan penelitian lebih akurat.
CITATION STYLE
Riyanto, A., Tri Ashari, M. K., & Ariyanto, A. (2022). Efektivitas Self-Myofascial Release dan Ice Massage Terhadap Penurunan Nyeri Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) Pada Otot Hamstring Pemain Futsal. Journal Physical Therapy UNISA, 2(2), 83–90. https://doi.org/10.31101/jitu.2673
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.