Tunarungu merupakan kondisi dimana individu mengalami gangguan pada pendengaran, namun dengan kekurangan tersebut siswa tunarungu dapat menarikan sebuah karya seni dengan indah, tentu hal tersebut dipengaruhi dengan proses pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan. Tujuan peneliti ini untuk mendeskripsikan metode yang digunakan dalam pembelajaran seni tari, dan mengetahui kelebihan serta kekurangan masing-masing metode. Lokasi penelitian dilakukan di SLB N Slawi Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan serta menggambarkan keadaan yang benar-benar terjadi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Langkah awal dari penelitian adalah observasi yang bertujuan untuk melihat keadaan awal lokasi penelitian kemudian pengumpulan data dilengkapi dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis kemudian dapat ditarik kesimpulan.Hasil penelitian adalah mengetahui metode yang digunakan dalam proses pembelajaran seni tari di SLB N Slawi sehingga siswa tunarungu dapat menarikan sebuah karya dengan bagus dan kompak, dimana metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode demonstrasi,metode drill, metode SAS dan metode imam, namun setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus berkembangnya proses pembelajaran agar lebih baik.
CITATION STYLE
Hikmah, S. N., & Malarsih, M. (2022). Metode Pembelajaran Seni Tari bagi Siswa Tunarungu Tingkat Sekolah Menengah Pertama di SLB N Slawi Kabupaten Tegal. Jurnal Seni Tari, 11(2), 188–200. https://doi.org/10.15294/jst.v11i2.61240
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.