Pembangkit listrik konvensional telah membuat ketergantungan masyarakat terhadap bentuk ini, tanpa menyadari bahwa ada energi alternatif atau energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan hemat biaya serta energi. Energi baru terbarukan juga bebas dari polusi, beda dengan penggunaan pembangkit listrik konvensional, namun penggunaannya masih sangat terbatas di kota Ambon. Oleh karena itu, artikel ini akan menunjukkan potensi energi baru dan terbarukan yang dikhususkan pada sektor pariwisata di kota Ambon, melalui pemanfaatan energi matahari atau solar cell. Energi listrik dengan memanfaatkan energi matahari hanya digunakan sebagian sebagai lampu penerangan jalan dan trafic light. Objek penelitian adalah pada dua lokasi wisata di kota Ambon, yaitu Pantai Natsepa dan Permandian Air Panas Hatusua di Tulehu. Hasilnya menunjukkan bahwa lampu tenaga surya hemat energi memiliki komponen yang sederhana dan sangat mudah dipasang serta sangat fleksibel dalam penggunannya, dan merupakan salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan sumber listrik PLN dan bahkan dapat menghemat energi di atas 75 % dari total yang disuplai dengan sember listrik PLN. Total daya pada kedua lokasi wisata sebesar 2665 watt tersebar pada 59 titik dengan sumber listrik berasal dari PLN. Ketika menggunakan lampu tenaga surya hemat energi, dapar menghemat daya sebesar 2495 waat dengan penghematan energi listrik sebesar 93,58 %.
CITATION STYLE
Parera, L. M., & Pelamonia, C. E. (2019). Potensi Energi Baru Terbarukan Untuk Pengembangan Pariwisata di Kota Ambon. JURNAL SIMETRIK, 9(1), 179–184. https://doi.org/10.31959/js.v9i1.311
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.