Eco-efficiency concept is based on operations management theory which is a strategy to add economic value while reducing environmental impact. Non-product output (NPO) can be used as a simple indicator to calculate eco-efficiency in SMEs. One of SMEs that is easy to find in Indonesia is tofu industry. Indonesians choose tofu as an alternative to fulfill their protein requirements. Tofu production itself cannot be separated from waste that has an impact on the environment. The small enterprise Tahu Murni Putra Nata Jaya produces 150 kg of soybeans with output is yellow tofu which has problems with inefficiency of needs and production waste. This study aims to determine the implementation of eco-efficiency in small enterprise Tahu Murni Putra Nata Jaya. The type of this research is analysis descriptive qualitative with data collection techniques using observation, interview, and documents study. The result of this research are small enterprise Tahu Murni Putra Nata Jaya has not fully implemented the eco-efficiency concept because with a production cost Rp 4.238.930,31 per day, it produces NPO Rp 763.952,91 which has not been managed. The ratio of NPO to production costs is 18,02%. Eco-efficiency needs to be implemented to increase the effectiveness and efficiency of production. Based on the results, researcher provide suggestions to the small enterprise Tahu Murni Putra Nata Jaya, similar SMEs, or SMEs with the same problem to implement eco-efficiency approach, to aware the waste treatment to get added value, and use properly equipment for the safety of workers as well as improving the production quality. Konsep eko-efisiensi yang bersumber dari teori manajemen operasi merupakan strategi untuk menambah nilai ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Non-product output (NPO) dapat digunakan sebagai indikator sederhana untuk menghitung eko-efisiensi di UMKM.Salah satu UMKM yang mudah ditemukan di Indonesia adalah industri tahu. Masyarakat Indonesia memilih tahu sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan proteinnya. Produksi tahu sendiri tidak lepas dari limbah yang berdampak pada lingkungan. Usaha Kecil Tahu Murni Putra Nata Jaya memproduksi 150 kg kedelai dengan output tahu kuning, memiliki permasalahan terhadap inefisiensi kebutuhan dan limbah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan ekoefisiensi pada Usaha Kecil Tahu Murni Putra Nata Jaya. Tipe penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini adalah Usaha Kecil Tahu Murni Putra Nata Jaya belum menerapkan konsep eko-efisiensi secara penuh karena dengan biaya produksi Rp 4.238.930,31 per hari menghasilkan NPO Rp 763.952,91 yang belum terkelola. Rasio NPO terhadap biaya produksi tersebut sebesar 18,02%. Eko-efisiensi perlu diterapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran pada Usaha Kecil Tahu Murni Putra Nata Jaya, industri sejenis, maupun dengan permasalahan yang sama untuk menerapkan konsep eko-efisiensi, memperhatikan pengolahan limbah produksi untuk mendapatkan nilai tambah, dan memperhatikan penggunaan alat kerja yang sesuai untuk keselamatan pekerja sekaligus meningkatkan kualitas produksi.
CITATION STYLE
Safitri, D. R., Prabawani, B., & Wijayanto, A. (2022). Analisis Eko-Efisiensi Manajemen Operasi Produksi Tahu pada Usaha Kecil Tahu Murni Putra Nata Jaya Kabupaten Tegal. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 11(4), 782–792. https://doi.org/10.14710/jiab.2022.36167
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.