Kucing persia diperiksa sebanyak 2 ekor diperiksa tanggal 23 April 2019 dan 29 April 2019 dengan gejala lesu, mukosa pucat, tidak mau makan sejak 3-5 hari, dehidrasi dan mengalami penurunan berat badan dalam satu bulan terakhir. Kucing tersebut berasal dari pemilik berbeda yang memungkin pernah kontak dengan anjing. Pemeriksaan klinis menunjukkan kedua kucing mengalami anemia, lethargi dan abnormalitas ukuran ginjal yang membengkak pada kucing I dan atropi pada kucing II. Hasil pemeriksaan laboratorium kedua kucing mengalami anemia, SGPT/ALT turun, albumin normal, blood urea nitrogen (BUN) dan creatinin keduanya meningkat. Kucing I mengalami trombositopenia, leukositosis dengan neutrofilia dan protein plasma normal. Kucing II menunjukkan trombosit normal, neutrofilia dan total protein yang meningkat. Pemeriksaan preparat apus darah ditemukan inklusi intrasitoplasmik dalam neutrofil dari kedua kucing yang mengarah pada morula Ehrlichia sp. Diagnosa kedua kucing mengarah pada dugaan Ehrlichiosis. Penanganan anemia dan dehidrasi diberikan infus NaCl 0,9% intravena, injeksi Meylon dan Hematodin. Kondisi kedua kucing terus menurun, kucing I mati setelah 2 hari terapi dan kucing II mati setelah 5 hari terapi.
CITATION STYLE
Kurnia, K., Anggoro, D., Budhi, S., & Priyowidodo, D. (2020). Ehrlichiosis pada kucing yang mengalami anemia dan indikasi gagal ginjal. ARSHI Veterinary Letters, 4(2), 23–24. https://doi.org/10.29244/avl.4.2.23-24
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.