Indonesia merupakan negara dengan prevalensi anemia berat. Salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui fortifikasi pangan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis fortifikan zat besi dan tingkat fortifikasi yang digunakan dalam bumbu mi instan, serta mengukur stabilitas dan bioavailabilitas zat besi selama penyimpanan.Fortifikan yang digunakan adalah fero fumarat (FF) atau fero sulfat (FS) sebanyak 1500 ppm. Setelah penyimpanan selama enam minggu, kadar air bumbu mi meningkat dari 1.58% menjadi 2.05% untuk kontrol, 1.44% menjadi 2.08% untuk FF, dan 1.40% menjadi 1.89% untuk FS. Warna bumbu mi stabil selama penyimpanan. Analisis sensori menunjukkan bahwa aroma, dan warna bumbu mi stabil. Kadar zat besi setelah 6 minggu 88.4% untuk FS dan 89.5% untuk FF. Bioavailabilitas in vitro zat besi tidak berubah secara signifikan setelah penyimpanan.
CITATION STYLE
Primasari, A. (2017). Stabilitas dan Bioavalaibilitas In Vitro Zat Besi Sebagai Fortifikan Dalam Bumbu Mi Instan. Jurnal Ilmu Pangan Dan Hasil Pertanian, 1(1), 37–53. https://doi.org/10.26877/jiphp.v1i1.1364
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.