Artikel ini dimaksudkan untuk membedah secara lebih mendalam bagaimana proses identifikasi dan psikoterapi pada penderita gangguan pemusatan perhatian disertai kondisi hiperaktif, khususnya pada anak-anak atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Lebih lanjut, identifikasi serta psikoterapi terhadap ADHD ini mengambil fokus pada perspektif psikologi pendidikan islam kontemporer. ADHD merupakan gangguan atau kelainan pada aspek koginitif, psikomotorik, maupun afektif yang bersifat kompleks. Kemunculan gejala ADHD dimulai pada usia anak-anak dan bersifat menahun. Gejala utamanya berupa hambatan konsentrasi (inatensi), pengendalian diri (impulsifitas), dan hiperaktifitas. Efektifitas prosedur psikoterapi secara umum dapat dilakukan melalui pendekatan perilaku, pendekatan farmakologi, dan pendekatan multimodal atau gabungan. Dalam pembahasan artikel ini menghasilkan beberapa solusi pada penderita ADHD menurut pandangan psikologi pendidikan islam kontemporer, yaitu: 1) terapi desensititasi melalui proses membayangkan atau relaksasi; 2) terapi sholat secara khusu’ (meditasi); 3) terapi auto-sugesti melaui do’a dalam sholat dengan memberikan sugesti terhadap diri untuk berbuat baik (hypnosis theory); 4) terapi aspek kebersamaan melalui sholat berjamaah; 5) terapi murottal yang bersifat menenangkan penderita ADHD.
CITATION STYLE
Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Millah: Journal of Religious Studies, 297–318. https://doi.org/10.20885/millah.vol17.iss2.art6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.