HAMBATAN SEMANTIK DAN BUDAYA DALAM PROSES TRANSFER IDE OLEH MAHASISWA JURUSAN NON BAHASA INGGRIS DALAM PENULISAN PARAGRAF

  • Rusmono D
  • Agustina S
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak. Proses transfer ide dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan dan informasi sebagai mahasiswa jurusan non Bahasa Inggris (SNED) yang mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) perlu diinvestigasi. Ketidakmampuan untuk menjembatani kesenjangan antara ide dalam bahasa ibu (Bahasa Inggris) dengan ide dalam bahasa pembaca (Bahasa Inggris) menghambat pemahaman pembaca, khususnya pembaca yang merupakan penutur asli Bahasa Inggris. Paragraf yang ditulis oleh mahasiswa SNED sebagai pembelajar Bahasa Inggris tidak dapat dipahami karena hambatan linguistik dan budaya. Sejumlah kecil mahasiswa yang membuat tulisan Bahasa Inggris dalam ujian tengah semester memperlihatkan gambaran ketidaktepatan dalam hal menyusun kalimat sehingga Bahasa Inggris mereka pada tingkatan tertentu terdengar seperti Bahasa Indonesia. Dalam hal ini kemampuan mereka untuk menggunakan Bahasa Inggris seperti layaknya bahasa Indonesia terbukti sangat rendah sehingga seorang penutur asli Bahasa Inggris yang mencoba untuk memahami ide mereka bisa salah memahaminya. Seorang pembelajar Bahasa Inggris harus memiliki kosakata yang cukup banyak dan setidaknya mengetahui aturan gramatikal seperti formulasi 9BP+3CC (Cd,Cx,Cdx) dan PoS misalnya, untuk melengkapi pemahaman sebelum benar-benar dapat mengekspresikan ide dalam tulisan Bahasa Inggris yang dapat dipahami. Selain itu, pengetahuan mahasiswa tentang budaya penutur Bahasa Inggris memainkan peranan yang sangat penting untuk menghasilkan tulisan yang bagus, sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang ahli bahasa bahwa seringkali seorang pembelajar bahasa mengetahui aturan tata bahasa tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang budaya penutur asli. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan idenya dikarenakan ekspresi suatu ide terikat oleh budaya yang merupakan entitas independen. Budaya penutur asli mempengaruhi dan membentuk perasaan, sikap, dan respons terhadap pengalaman dan interaksi seorang pembelajar bahasa dengan yang lain. Oleh karena itu, upaya fasilitator untuk memperbaiki kemampuan menulis mahasiswa mungkin untuk dilakukan.Kata kunci: Penulisan paragraf, Bahasa, Kultur , Constraint, Betterment,  SNED. Abstract. Ideas transferred in the written form by Library and Information Science students as SNED (Students of Non-English Department)learning English in the environments of EFL (English as a Foreign Language) need investigating. Inability of bridging the gap between the ideas in their native language (Indonesian language) and the audience language (English language)hampers understanding on the readers' part, as especially a native speaker of English language. Paragraphs written by the SNED as English Language Learners (ELLs) are incomprehensible due to linguistic and cultural constraints. Quite a small number of students  willing to write in English in their Mid-term Examination give some picture of inappropriateness in terms of sentence structuring resulting in their English being “Indonesian” to some extent. Their “at-homeness”, in this case, proves to be so low that a native speaker of English trying to understand their ideas put into a paragraph will be more than likely misled. ELLs should have vocabularies in a sufficient number and know grammatical rules such as the one formulated as 9BP+3CC (Cd,Cx,Cdx) and the PoS at least, for instance, to equip themselves with before actually expressing their ideas in comprehensible English writing mode. Other than that, ELLs' knowledge of target culture (English, that is) plays a great role in producing a good writing as coined by a linguist: Most frequently confronted that students to a great extent know the rules of language, but are not knowledgeable enough about the target culture. In communicating their ideas, students found it difficult to do due to a culture-bound independent entity of idea expressions. The target culture influences and shape the ELLs' feelings, attitudes, and responses to the ELLs' experiences and interactions with others. It is indicated that any facilitator's efforts towards betterments in terms of writing better paragraphs by the ELLs should be a possibility.Key words: paragraph writing, linguistic, cultural, constraint, betterment, SNED.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rusmono, D., & Agustina, S. (2016). HAMBATAN SEMANTIK DAN BUDAYA DALAM PROSES TRANSFER IDE OLEH MAHASISWA JURUSAN NON BAHASA INGGRIS DALAM PENULISAN PARAGRAF. Edulib, 5(1). https://doi.org/10.17509/edulib.v5i1.2304

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free