Ketersediaan bibit yang baik masih menjadi kendala utama dalam pengembangan budi daya stroberi di Indonesia. Perbanyakan bibit stroberi umumnya dilakukan dengan memisahkan stolon, namun teknik ini memiliki kelemahan karena bibit asal stolon rentan membawa penyakit dari indukan. Salah satu alternatif perbanyakan bibit stroberi adalah dengan cara menumbuhkan tanaman baru dari biji. Biji yang baik adalah yang memiliki viabilitas benih tinggi. Pemberian hormon eksogen seperti giberelin diduga mampu memperbaiki viabilitas benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon giberelin terhadap viabilitas benih stroberi. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan perlakuan berupa taraf hormon giberelin (0; 50; 100; 150 dan 200 ppm), yang direndamkan pada biji stroberi selama 2 x 24 jam. Variabel yang diamati adalah daya berkecambah (%), potensi tumbuh maksimum (%) dan index vigor (%). Hasil penelitian, menunjukan bahwa daya berkecambah dan index vigor perlakuan 100 ppm giberelin mencapai hasil tertinggi yaitu: 7,3 % dan 2,67 %. Sementara pada variabel potensi tumbuh maksimum (PTM), semakin tinggi taraf perlakuan justru PTM semakin rendah, sehingga disimpulkan bahwa pemberian giberelin dapat meningkatkan daya berkecambah dan indeks vigor benih, namun tidak dapat meningkatkan PTM.
CITATION STYLE
Tikafebrianti, L., Anggraeni, G., & Windriati, R. D. H. (2019). PENGARUH HORMON GIBERELIN TERHADAP VIABILITAS BENIH STROBERI (Fragaria x Ananassa). AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(1). https://doi.org/10.36423/agroscript.v1i1.194
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.