Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ilmu hasad dalam kaitannya dengan ilmu dan kebenarannya dari perspektif hadits dan psikologi. Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian lapangan dan literatur. Wawancara dilakukan di satu lokasi yaitu Pesantren Al Ihsan, Cibiru Hilir, Bandung. Hasad adalah harapan seseorang (hassid) kehilangan nikmat dari orang yang memilikinya (mahsud). ẖasad adalah penyakit hati yang menghancurkan semua perbuatan baik. Hati yang dihinggapi nafsu, dipaksa menuruti perintah nafsu jahatnya, sehingga akal dan indra melakukan kejahatan. Dalam kaitannya dengan ilmu, ilmu adalah kehidupan dan cahaya. Kebutuhan manusia akan ilmu merupakan kebutuhan primer yang melebihi kebutuhan tubuh akan nutrisi. Islam diturunkan sebagai rahmatan lil'alamin oleh karena itu Rasulullah SAW diutus untuk menyembuhkan manusia melalui pendidikan yang mengantarkan manusia ke tingkat yang lebih tinggi yaitu manusia yang berilmu. Banyak anak-anak yang sudah mengenal sekolah saat ini, ada juga pesantren dengan konsep terpadu, dimana para santrinya tidak hanya mendapatkan ilmu agama secara maksimal, tetapi juga bersekolah secara resmi atau belajar di perguruan tinggi. Mereka pergi ke sekolah, tetapi ketika mereka datang ke sekolah, merekalah yang serius dalam semua proses belajar mengajar, begitu pula sebaliknya. Kata kunci: Dengki, Ilmu, Kebenaran, Hadist, Psikologi
CITATION STYLE
Khoirunnisa, A., Rohman, U., & Ismail, S. (2023). Hasad Dalam Ilmu Kebenaran Berdasarkan Perspektif Hadist Dan Psikologi. HAWARI : Jurnal Pendidikan Agama Dan Keagamaan Islam, 4(1), 93–99. https://doi.org/10.35706/hw.v4i1.9368
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.