Sekitar 3,9 miliar manusia rentan terhadap demam berdarah,96 juta kasus demam berdarah setiap tahun di 128 lokasi internasional.vektor potensial Ae.Aegypty dan Ae.Albopictus menyebabkan penyakit yang terkait dengan arbovirus seperti demam kuning,demam berdarah,demam chikungunya,dan virus zika.frekuensi penyemprotan insektisida berakhir dengan paparan berlebih,diikuti pertumbuhan di dalam tingkat resistensi insektisida.Tujuan untuk memberikan gambaran tentang faktor risiko kejadian demam berdarah dan resistensi insektisida yang dibahas dalam kajian pustaka berdasarkan sumber literatur. Metode Tinjauan sistematis mengikuti objek pelaporan untuk tinjauan Sistematis meninjau penelitian yang diterbitkan prevalensi resistensi insektisida pada Ae. Aegypti dan Ae.Albopictus.Hasil jenis insektisida kelompok malathion dan deltamethrin adalah 31,25%, sedangkan resistensi insektisida terendah terhadap nyamuk Ae.Aegepty dan Ae.Albopictus berasal dari kelompok karbamat dengan persentase 0%. Kesimpulan Penelitian kami merangkum pola resistensi insektisida Ae.Aegypti dan Ae.Albopictus yang mewakili setiap amerika serikat dari Eropa, Asia, Afrika, terutama berpusat pada malathion, DDT, permethrin, pestisida deltametrin yang paling lazim digunakan untuk pengendalian vektor.malathion insektisida terbaik terhadap Ae.Aegypti di Asia, permetrin bermanfaat dalam mengendalikan Ae.Albopictus.malathion insektisida terbaik Ae.Aegypti di Asia, bahkan sebagai permetrin tetap bermanfaat mengendalikan Ae.Albopictus.
CITATION STYLE
Latif, H., Sunarsih, E., & Windusari, Y. (2023). Resistensi Insektisida Malation, DDT, Piretreoid, dan Cypermetrin terhadap Nyamuk A.E Aegypti dan A.E Albopictus: Study Literature. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(3), 761–770. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1000
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.