Latar Belakang: Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk melakukan pengkajian nilai batasan blood flow rate (BFR) intraoperatif menggunakan ultrasonografi Doppler dalam memprediksi maturitas fistula brakiosefalika dengan sampel yang lebih besar dan lebih spesifik untuk mendapatkan nilai dengan tingkat error dan bias lebih rendah, sehingga dapat dijadikan referensi di divisi Bedah Vaskular RSCM. Metode: Dilakukan studi potong lintang analitik di Divisi Vaskular Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM, Jakarta yang melibatkan semua penderita gagal ginjal stadium 4-5 akibat nefropati diabetik yang akan dihemodialisis dengan akses vaskular fistula brakiosefalika. Hasil: Terdapat 71 subjek dengan rerata BFR 249,15 + 86,86 mL/menit, rerata diameter arteri 3,3 mm (2,0–7,4 mm) dan rerata diameter vena 3 mm (2,1–5,6 mm). Analisis statistik menunjukkan bahwa hanya BFR yang berhubungan bermakna dengan maturitas AVF (p<0,001). Sensitivitas dan spesifisitas tertinggi BFR intraoperatif di 211,3 mL/menit. Nilai ini yang selanjutnya ditentukan sebagai cut-off value untuk batasan prediksi maturitas (95,45%, 92,59%) dengan positive predictive value sebesar 95,5% dan negative predictive value sebesar 92,6%. Simpulan: BFR intraoperatif menggunakan ultrasonografi Doppler sesaat setelah kreasi AVF brakiosefalika memprediksi maturasi jangka pendek dengan sensitivitas dan spesifisitas >80%.
CITATION STYLE
Harisandi, S., & Pratama, D. (2020). Blood flow Rate Intraoperatif Sebagai Prediktor Maturitas Arteriovenous Fistula Brakiosefalika Pada Penderita Nefropati Diabetik. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 46(1), 17–27. https://doi.org/10.46800/jibi-ikabi.v46i1.30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.