Digital Video Broadcasting – Terrestrial (DVB-T) adalah salah satu standar broadcast televisi digital di eropa. Ketika mentransmisikan data melalui sistem DVB-T, noise merupakan masalah yang tidak dapat dihindarkan. Masalah tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas video yang diterima oleh end user. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mendesain sebuah adaptive power control on DVB-T system based-on no-reference perceptual picture quality metric yang dapat menentukan berapa banyak transmit power yang dibutuhkan oleh receiver untuk mendapatkan hasil kualitas video yang baik. No-reference image metric akan digunakan untuk membuat visual quality feedback di sisi receiver. Hasil dari image metric ini berupa nilai dalam bentuk angka yang akan dikirimkan ke transmitter sebagai feedback. Di sisi transmitter, ada explicit link adaptation yang mengatur power menggunakan perceptual quality (PQ-based) berdasarkan visual quality feedback. Hasil dari adaptive power control menunjukkan bahwa, ketika visual quality feedback menunjukkan angka dibawah 96 poin ( unacceptable quality ), power akan dinaikkan sebesar 0.05 dB untuk meningkatkan kualitas video yang diterima. Sebaliknya, jika visual quality feedback menunjukkan lebih dari sama dengan 96 ( acceptable quality ), power akan diturunkan untuk menghemat biaya power cost. Adaptive power control memberikan hasil yang sangat baik karena secara signifikan dapat mengurangi nilai visual quality yang buruk pada simulasi dengan menggunakan power sebesar 18 dB.
CITATION STYLE
Rahmanto, R., & Ayuningtyas, B. (2021). ADAPTIVE POWER CONTROL ON DVB-T SYSTEM BASED ON NO-REFERENCE PERCEPTUAL PICTURE QUALITY METRIC. Jurnal Teknika Dan Informatika (JTI), 1(1), 13–24. https://doi.org/10.52909/jti.v1i1.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.