Data pengamatan laut sulit didapat namun diperlukan untuk memahami karakteristik perairan dan pengaruhnya terhadap lingkungan pesisir termasuk didalamnya terhadap aktifitas manusia. Secara khusus, data meteo-oseanografi sangat penting untuk studi interaksi udara laut, karakteristik hidrodinamika pantai, studi monsun, dan keselamatan maritim. Data angin, gelombang, arus dan pasang surut diukur pada tanggal 15-19 April 2016 di perairan Selat Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya, dengan tujuan untuk menginformasikan kondisi nyata perairan ini. Metode survei diterapkan dalam melakukan pengukuran parameter meteo-oseanografi. Data angin diukur dengan Anemometer, data arus dan gelombang menggunakan Acoustic Doppler Current Profiller, sedangkan data pasang surut dengan Hobo Water Level Logger.Pengaruh Musim Barat masih terlihat di daerah penelitian, ditunjukkan dengan hasil pengukuran angin yang dominan dari arah Baratdaya, Barat dan Baratlaut. Frekuensi angin terbesar berasal dari Baratdaya. Ketiga arah angin tersebut berperan dalam gerak arus zonal dan meridional. Kecepatan maksimum kedua arus terjadi pada kondisi perairan menuju pasang. Hal ini sebagai bukti adanya peranan angin bersamaan dengan pergerakan pasang surut terhadap pergerakan arus. Pola arus pengukuran lebih mirip dengan arus residu dibandingkan terhadap arus pasang surut. Kondisi gelombang pengukuran menunjukkan kondisinya relatif kecil, hal ini berhubungan dengan faktor pembangkitan angin lokal yang lemah pada Musim Peralihan I. Tipe pasang surut daerah penelitan menunjukkan terjadinya dua kali air pasang dan dua kali air surut,dengan tinggi dan periode yang berbeda dan mencirikan tipe campuran condong harian ganda.
CITATION STYLE
Trenggono, M., & Agustiadi, T. (2019). Observasi Parameter Meteo-Oseanografi dalam Musim Peralihan I di Selat Lirang. Akuatika Indonesia, 3(1), 60. https://doi.org/10.24198/jaki.v3i1.23393
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.