Kalakai merupakan tanaman pangan yang banyak tumbuh di lahan gambut khas Kalimantan Selatan. Dalam pemanfaatannya kalakai masih kurang diminati oleh masyarakat, sehingga perlu digunakan sebagai bahan diversifikasi pangan berupa nugget ayam dengan filler kalakai. Kalakai memiliki kadar serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran rawa lainnya sehingga dapat digunakan sebagai obat pencahar perut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji proksimat kadar protein dan kadar serat serta uji organoleptik (sensori) terhadap penambahan Kalakai (Stenochlaena palustris) dalam nugget ayam dengan persentasi yang berbeda-beda. Rancangan penelitian ini adalah RAL dengan 3 perlakuan penambahan kelakai yang berbeda pada nugget ayam yaitu F0 = 0% ; F1 = 20% dan F2 = 40%, data pengujian kadar protein dan kadar serat dianalisis menggunakan SPSS dengan One-Way ANOVA test sedangkan untuk data pengujian organoleptik (sensori) menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penenelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan penambahan kalakai dalam nugget ayam pada sampel berbeda nyata secara signifikan terhadap nugget ayam dengan taraf sig berturut-turut (0,000<0,05) pada nilai protein, kadar serat, kenampakan & bau. Pada perlakuan sampel F1 dan F2 dalam aspek rasa dan tekstur tidak terdapat perbedaan secara nyata menurut uji pairwise comparisons dengan taraf sig (1,000>0,05).
CITATION STYLE
Shada, R., Hafizah, E., & Sauqina, S. (2022). Pengaruh Penambahan Filler Kalakai (Stenochlaena Palustris) Terhadap Kandungan Protein Dan Serat Dari Nugget Ayam. JUSTER : Jurnal Sains Dan Terapan, 1(3), 40–56. https://doi.org/10.57218/juster.v1i3.345
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.