Saat ini Indonesia mengalami masalah “triple burden”, yaitu tingginya kasus stunting dan wasting serta masalah gizi berupa obesitas dan kekurangan zat gizi mikro. Prevalensi stunting di Kota Palembang berada pada angka 14,3%, wasting 7,8%, dan obesitas 5,6%. Secara tidak langsung, kondisi geografis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemetaan kejadian stunting, wasting, dan obesitas di Kota Palembang berdasarkan kondisi geografisnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi deskriptif menggunakan data sekunder yang kemudian dianalisis dengan software QGIS. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Kota Palembang dengan sampel balita stunting, wasting, dan obesitas yang ada di Kota Palembang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kasus stunting banyak ditemukan pada wilayah kecamatan padat penduduk di bantaran sungai dan membetuk pola mengelompok, kasus wasting banyak ditemui pada wilayah kecamatan dengan ketersediaan jumlah pasar yang sedikit, dan kasus obesitas banyak ditemui pada wilayah yang memiliki banyak rumah makan/restoran. Dengan dilakukannya pemetaan ini dapat diidentifikasi wilayah-wilayah yang lebih rentan beserta faktor dan karakteristik wilayah tersebut yang mungkin mempengaruhinya sebagai langkah awal dalam menentukan program dan kebijakan penanggulangan yang tepat dan efisien untuk masing-masing wilayah.
CITATION STYLE
Ashilah, A., Najmah, N., Fahrizal, F., Trisnawarman, T., Rahayu, S., & Zahara, R. (2023). Pemetaan Stunting, Wasting, dan Obesitas Berdasarkan Kondisi Geografis di Kota Palembang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 7(2), 99. https://doi.org/10.7454/epidkes.v7i2.7575
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.