Hutan Lindung Sungai Wain saat ini mulai membuka diri untuk menjadi wisata masal dengan fokus pada ekowisata, eduwisata, dengan sistem pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) dengan fokus menciptakan wisatawan yang berkualitas didalam kawasan. Kawasan ini juga memiliki zonasi jelajah wisatawan yang bisa dipilih, apakah hanya berjalan-jalan ringan, atau trekking masuk kedalam hutan yang lebih serius. Kawasan desa wisata ini menjadi memiliki keberagaman pilihan wisata baik budaya, makanan, wisata buatan, dan wisata alam. kawasan ini memiliki lahan yang cukup luas, sehingga masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pengurus Pokdarwis setempat berencana membangun sebuah kawasan yang dapat digunakan untuk camping, outbond, ataupun team building. Kami telah melakukan pengembangan fasilitas dan inovasi kreatif dalam pengelolaan objek wisata Sungai Wain melalui Glamour Camping (Glamping). Adapun metode yang digunakan antara lain observasi lapangan, sosialisai rencana kegiatan, penyiapan alat dan bahan yang diperlukan, pelaksanaan kegiatan, serta pendampingan. Hasil yang telah dicapai berupa penyerahan peralatan penunjang Glamour Camping (Glamping) dan kegiatan pelatihan serta pendampingan tata kelola pengembangan objek wisata.
CITATION STYLE
Dianovita, C., Syarif, F. R. P., Rustika, R., & Gardiarini, P. (2023). Optimalisasi Pengembangan Objek Wisata Sungai Wain Melalui Pembuatan Fasilitas Glamour Camping (Glamping). Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.54082/jamsi.1029
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.