Budaya keselamatan pasien merupakan suatu hal yang penting karena membangun budaya keselamatan pasien merupakan suatu cara untuk membangun program keselamatan pasien secara keseluruhan. Temuan awal diketahui angka infeksi nosokomial telah mencapai rerata 3.74%, sedangkan standar acuan Depkes RI 2008 adalah kurang dari 1.5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya keselamatan pasien dengan menganalisis hubungan pola komunikasi, sistem pelaporan insiden (organisasi pembelajar), kerjasama tim, pendidikan dan pelatihan, iklim kerja, komitmen pimpinan, dan no blaming culture dengan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene, dengan jumlah sampel sebanyak 226 responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ditemukan ada hubungan komitmen pimpinan, kerjasama tim, komunikasi, iklim kerja, no blaming culture, pelaporan insiden, pendidikan dan pelatihan dengan budaya keselamatan pasien. Jajaran Pimpinan dan staf rumah sakit harus membangun keselamatan pasien, membangun sistem, serta mengimplementasikan seluruh prosedur operasional terkait keselamatan pasien.
CITATION STYLE
Heriyati, H., Al Hijrah, M. F., & Masniati, M. (2019). Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 194–205. https://doi.org/10.33096/woh.v2i3.588
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.