Kemunduran fungsi sel yang terjadi pada lansia berdampak terhadap penurunan fungsi neurotransmitter yang memengaruhi produksi hormon melatonin, hormon ini bertugas mengatur siklus bangun tidur seseorang hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan tidur pada lansia. Gangguan tidur menggambarkan rendahnya kualitas hidup seseorang karena kualitas tidur yang kurang baik akan berpengaruh terhadap keadaan fisik dan mental yang ditandai dengan kondisi tubuh mudah lelah, timbulnya masalah psikososial seperti perasaan cemas sehingga berdampak terhadap penurunan kapasitas tubuh untuk bergerak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kemandirian pada lansia di Griya Lansia Husnul Khatimah. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Griya Lansia Husnul Khatimah sebanyak 102 jiwa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 responden dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen adalah kualitas tidur dan variabel dependen adalah kemandirian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur dan katz index untuk mengukur kemandirian. Analisa data yang digunakan yaitu uji normalitas menggunakan shapiro-wilk dan uji hipotesis menggunakan rank spearman dengan nilai P value sebesar 0,000 < 0,05, berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kemandirian pada lansia di Griya lansia Husnul Khatimah.
CITATION STYLE
Kirana, D. D., Yuliadarwati, N. M., & Rahmanto, S. (2023). HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KEMANDIRIAN PADA LANSIA DI GRIYA LANSIA HUSNUL KHATIMAH. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 5937–5947. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21386
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.