Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan infeksi yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini telah menyebar ke negara dan berbagai wilayah di dunia, sehingga pada tanggal 11 Maret 2020 World Health Organization (WHO) mendeklarasikan wabah COVID-19 sebagai suatu pandemi. Gejala COVID-19 sangat bervariasi, namun sebagian besar kasus bergejala ringan atau asimptomatik. Pada awalnya, manifestasi klinis kulit tidak ditemui pada pasien COVID-19, tetapi baru-baru ini ditemukan beberapa serial kasus COVID-19 dengan keterlibatan kulit. Kasus pertama ditemukan berupa lesi ptekiae yang menyerupai demam dengue. Lesi paling sering berupa ruam eritematosa, lalu diikuti vesikel urtikarial dan vesikel yang menyerupai varisela. Lesi kulit tidak hanya disebabkan oleh virus, namun adanya respon inflamasi dan reaksi obat juga harus dipertimbangkan. Selain manifestasi kulit pada pasien COVID-19, permasalahan kulit juga terjadi pada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 juga cenderung mengalami cedera kulit dan mukosa karena pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dalam jangka waktu yang lama. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai macam manifestasi kulit pada COVID-19 serta memberikan gambaran permasalahan kulit yang dihadapi oleh tenaga kesehatan dalam mengendalikan pandemi COVID-19. Temuan lesi kulit dan gejala klinis pada COVID-19 dapat membantu menegakkan diagnosis dini COVID-19. Pemakaian APD yang benar dapat mencegah terjadinya kelainan kulit diantara tenaga kesehatan.
CITATION STYLE
Prameswari, R. (2022). MANIFESTASI KULIT PADA COVID-19 SERTA PERMASALAHAN KULIT DI ERA PANDEMI. Oceana Biomedicina Journal, 5(2), 132–160. https://doi.org/10.30649/obj.v5i2.69
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.