Maraknya perkembangan artificial intelegen dan tumbuh kembangnya aplikasi yang memudahkan hubungan interaksi antar sesama memberikan manfaat dan dampak yang negatif. Hal ini memberikan ekses yang dapat mengakibatkan fatal bila tidak dipahami dengan baik. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan membangun budaya digital yang sehat kepada insan muda. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dalam tulisan ini dengan menggunakan teknis pelaksanaan secara ceramah. Hasil penelitian dan pengabdian dari kegiatan ini bahwa literasi digital dibangun dengan kemampuan remaja secara sadar dan mampu memberikan nilai positif. Agar dapat memperoleh nilai positif tersebut diperlukan pemahaman dan keterampilan berupa etika, dan batasan konten yang sesuai dengan kepribadian seorang muslim. Selain itu tidak mendiskriminasi golongan serta menyebarkan hoax. Hal yang diperlukan adalah membangun relasi dengan memberikan ruang validasi terhadap berita yang masuk kepada mata dan telinga pendengar. Kemampuan literasi digital kepada remaja masjid membentengi siswa untuk membangun konsensus sikap positif dan ekonomi guna meningkatkan image yang baik dan memperolh nilai ekonomi terhadap remaja. Kemampuan ini perlu dipelajari dan diketahui aplikasi mana yang dapat memberikan fungsional tersebut. Oleh karena itu IRMA memperoleh banyak peluang yang baik untuk membangun kemampuan literasi digital dan bermanfaat bagi warga desa dan kampung.
CITATION STYLE
Kusumadinata, A. A., Khoulah, K., Fauziah, S. Z., & Wahyuni Sumah, A. S. (2023). Membangun Konsepsi Literasi Digital Kepada Ikatan Remaja Masjid. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 2(3), 193–200. https://doi.org/10.59025/js.v2i3.102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.