PPSDM Migas merupakan instansi pemerintah yang berada dibawah naungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Kilang PPSDM Migas Cepu dapat memproduksi produk mencapai 280 kl/hari yang terbagi dalam jenis Pertasol CA, Pertasol CB, Pertasol CC, Solar dan Residu. Perawatan merupakan hal yang wajib dilakukan bagi setiap perusahaan bertujuan untuk memperpanjang waktu pemakaian mesin atau peralatan yang dapat menjamin keandalan mesin dalam melakukan proses produksi. Penelitian ini dilakukan di kilang PPSDM Migas karena memiliki breakdown mesin dan peralatan yang paling tinggi yang berakibat pada kinerja pengolahan minyak bumi menjadi kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk dapat mengukur efektivitas dari kegiatan pengolahan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dari perhitungan didapatkan nilai rata-rata OEE sebesar 96% dengan nilai availability sebesar 94%, nilai performance rate sebesar 99,50%, dan nilai sebesar 100%. Dari ketiga faktor nilai tersebut quality rate yang paling berpengaruh adalah nilai availability hanya sebesar 96% dan sudah memenuhi nilai standar rata-rata. Sehingga perlu dilakukan adanya peningkatan dalam optimaliasi kinerja untuk dapat mengurangi waktu breakdown yang terjadi.
CITATION STYLE
Permana, A. (2024). ANALISIS PENGUKURAN EFEKTIVITAS PENGOLAHAN MINYAK BUMI DENGAN PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENSS (OEE) (STUDI KASUS: PPSDM MIGAS CEPU). Majalah Ilmiah Swara Patra, 14(1), 21–30. https://doi.org/10.37525/sp/2024-1/493
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.