Komunikasi merupakan kemampuan seseorang untuk mengekspresikan perasaan mereka dan kemampuan untuk memahami orang lain. Komunikasi dan keintiman adalah dua hal yang sangat berhubungan karena komunikasi adalah kunci keintiman. Kurangnya keterampilan untuk melakukan komunikasi dengan pasangan akan memiliki potensi besar untuk menimbulkan konflik perkawinan. Konflik perkawinan dapat menimbulkan ketidakbahagiaan, kekerasan dalam rumah, menurunkan produktivitas kerja dan lebih lanjut menimbulkan perceraian. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Partisipan (responden) dalam penelitian ini adalah pasangan suami-istri dan telah mempunyai anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para responden mempunyai gaya tersendiri dalam berkomunikasi dengan pasangan. Suami tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi dengan istri tetapi sebaliknya istri kurang puas berkomunikasi dengan suami karena latar belakang yang berbeda. Para responden telah melakukan usaha-usaha agar pasangan mengerti apa yang mereka inginkan, seperti membangun interaksi, menyamakan persepsi, memberikan reward dan punishment, bicara baik-baik, marah-marah dan “cuek” terhadap apa yang terjadi. Para responden menyebutkan bahwa komunikasi dapat mempengaruhi perkembangan keluarga baik positif maupun negatif
CITATION STYLE
Yeni, F. (2013). DINAMIKA KOMUNIKASI ANTAR PASANGAN. NERS Jurnal Keperawatan, 9(2), 109. https://doi.org/10.25077/njk.9.2.109-115.2013
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.