Artikel ini mengeksplorasi secara dialektis lima logika nonexistence dari Boaventura de Sousa Santos sebagai kemungkinan dekolonisasi Sosiologi Indonesia. Kelima logika tersebut adalah pengetahuan monokultur, linearitas, klasifikasi sosial, superioritas skala universal dan global serta produktivitas. Eksplorasi dialektis dirancang dengan decolonizing interpretive research yang terfokus pada aspek dikotomi dan hierarki untuk diterapkan melalui eksemplar kritik teoretis pada dualisme ekonomi J. H. Boeke. Artikel ini memiliki dua tujuan, yaitu melakukan kritik pada cara berpikir dikotomis sebagai totalisasi epistemik sosiologi modern dan menunjukkan konsekuensi dari hierarki sosiologi Global Utara terhadap negara-negara Global Selatan. Terdapat dua temuan dari eksplorasi dialektis lima logika nonexistence terhadap cara berpikir dikotomis dan hierarkis. Pertama, relevansi logika nonexistence sebagai piranti konseptual untuk mengkritik (re)produksi ilmu sosial di Global Selatan yang absen dalam risalah Boaventura de Sousa Santos. Kedua, totalitas nalar dikotomis dan hierarkis sebagai basis bagi format ketimpangan reproduksi ilmu sosial modern yang menempatkan formasi keilmuan Indonesia sebagai colonial territories yang invisible.
CITATION STYLE
Utomo, H. P., & Sutopo, O. R. (2022). Lima Logika Nonexistence: Eksplorasi Dialektis Pemikiran Boaventura de Sousa Santos terhadap Totalitas Nalar Dikotomis dan Hierarkis. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(3), 206–212. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i3.43108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.