Petugas Keamanan merupakan karyawan yang bertugas menjaga area kerja lapangan secara penuh. Kehadiran Petugas keamanan menjadi penting pada beberapa instansi, termasuk perguruan tinggi. Bekerja sebagai petugas keamanan menjadi sebuah tantangan bagi para pekerja terkait jam kerja dan karakteristik pekerjaan. Dalam bekerja, petugas keamanan menggunakan system shift. Sistem shift tentu saja berpengaruh pada ritme circadian manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja mental, fisik, dan tingkat kantuk petugas keamanan perguruan tinggi berdasarkan waktu kerja(shift). Metode penelitian yang digunakan adalah NASA TLX dan KSS. NASA TLX merupakan instrumen yang digunakan dalam mengukur Beban Kerja Mental dan Fisik, sedangkan KSS merupakan instrumen dalam mengevaluasi tingkat kantuk dalam skala subjektif. Hasil penelitian berdasarkan NASA TLX menyatakan bahwa beban kerja yang dialami oleh petugas keamanan Universitas “ABC” pada shift pagi adalah 50% berada dalam kategori Sangat Tinggi, dengan Aspek tertinggi pada Effort. Pada Shift malam, 80% menyatakan dalam kategori beban kerja yang Sangat Tinggi, dengan Aspek tertinggi pada Effort. Sementara berdasarkan tingkat kantuk dengan menggunakan KSS menunjukkan bahwa shift malam dengan rata-rata 8.4 adalah tinggi.
CITATION STYLE
Azwar, A. G. (2021). ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL, BEBAN KERJA FISIK DAN KANTUK PADA PETUGAS KEAMANAN PERGURUAN TINGGI “ABC” DENGAN MENGGUNAKAN NASA TLX DAN KSS. TECHNO-SOCIO EKONOMIKA, 14(2), 102–112. https://doi.org/10.32897/techno.2021.14.2.621
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.