Terong adalah jenis sayuran yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang karena rasanya enak khususnya dijadikan sebagai bahan sayuran atau lalapan. Buah terong mempunyai khasiat sebagai obat karena mengandung alkaloid, solanin, dan solasodin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah penggunaan pemotongan pucuk apikal yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol, dipotong pucuknya 15 HST, dan dipotong pucuknya 30 HST. Sedangkan Faktor kedua adalah pemberian pupuk kompos daun kakao yang terdiri dari tiga taraf yaitu kontrol, kompos daun kakao 400 gr/tanaman, dan kompos daun kakao 600 gr/tanaman. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 9 kombinasi perlakuan masing- masing diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian bahwa pemotongan pucuk apikal setelah 30 HST memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Pemberian pupuk kompos daun kakao tidak memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, jumlah buah dan berat buah pada pertumbuhan dan produksi tanaman terong. Sedangkan interakasi pemotongan pucuk apikal yang dipotong pucuknya 15 HST dan 30 HST dengan limbah daun kako 400gr/tanaman dan 600 gr/tanaman memberikan pengaruh baik terhadap dengan nilai rata-rata tertinggi
CITATION STYLE
Makmur, M. (2020). PENGARUH PEMOTONGAN PUCUK APIKAL DENGAN PEMBERIAN PUPUK FERMENTASI KOMPOS LIMBAH KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERONG UNGU (Solanum melongena L). Journal TABARO Agriculture Science, 3(2), 386. https://doi.org/10.35914/tabaro.v3i2.301
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.