Praktik sesajen adalah tradisi masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk asli yakni berupa sajian makanan dan benda lain yang dipersembahkan dalam upacara keagamaan atau upacara tradisi yang dilakukan secara simbolis dengan tujuan berkomunikasi dengan kekuatan gaib. Dalam merespon tradisi dan budaya, Hadits tidak merombak begitu saja, akan tetapi meresponnya dengan tiga model: Tahmil, Taghyir dan Tahrim. Jika dalam konteks berkehidupan bersama, maka konteks merespon tradisi dan budaya sosio-kultural lokal masyarakat harus mendahulukan cinta perdamaian, kedermawanan dan berkesadaran tinggi terhadap siapa saja yang memerlukan tanpa melihat latar belakang keyakinan agamanya, tidak memaki sesembahan (selain Allah) yang mereka sembah dan menganggap baik pekerjaan mereka.
CITATION STYLE
Ali Mohtarom. (2022). MERESPON TRADISI SESAJEN DALAM PERSPEKTIF HADITS. Jurnal Mu’allim, 4(1), 104–118. https://doi.org/10.35891/muallim.v4i1.2929
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.