Saliva sebagai material deteksi dini penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) pada pasien dengan periodontitis. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan salah satu penyakit pernafasan yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2020, PPOK akan menjadi penyebab kematian keempat di seluruh dunia. Deteksi dini PPOK sangat dipentingkan karena penyakit ini cepat berkembang dan sulit diobati. Diagnosis kerja PPOK didasarkan pada pemeriksaan positif dari sputum, namun kontaminasi sputum dengan bakteri orofaring dapat menyebabkan hasil negatif palsu. Diperlukan alternatif material biologis yang dapat memecahkan masalah tersebut. Periodontitis telah diketahui sebagai salah satu faktor resikot terjadinya PPOK. Beberapa penanda biologis terjadinya periodontitis seperti Porphorymonas gingivalis , enzim sialidase dan interleukin (IL - 8) terdapat dalam saliva. Penanda tersebut juga telah dihubungkan dengan PPOK, oleh karena itu saliva mempunyai potensi sebagai material biologis yang memiliki banyak penanda adanya PPOK pada pasien dengan periodontitis. Studi pustaka ini memaparkan analisis penggunaan saliva sebagai material biologis alternatif untuk deteksi dini PPOK pada pasien dengan periodontitis. Berbagai informasi dari jurnal, buku teks dan artikel dari internet digunakan sebagai bahan acuan tulisan ini. Saliva mempunyai potensi sebagai material biologis untuk deteksi dini PPOK pada pasien dengan periodontitis.
CITATION STYLE
Saputri, T. O., Zala, H. Q., Arnanda, B. B., & Ardhani, R. (2010). Saliva as an Early Detection Tool for Chronic Obstructive Pulmonary Disease Risk in Patients with Periodontitis. Journal of Dentistry Indonesia, 17(3). https://doi.org/10.14693/jdi.v17i3.41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.