Mutu beras secara umum dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2015, mutu beras giling meliputi kriteria rendemen beras kepala, rendemen beras giling, persentase beras pecah, dan derajat sosoh. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi mutu beras di berbagai pengilingan padi dan hubungannya dengan standar mutu beras konsumsi di Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan pada tahun 2018 dengan objek penelitian unit penggilingan padi, kemudian dilanjutkan analisa karakteristik mutu beras di laboratorium. Lokasi penelitian merupakan sentra utama penghasil beras yaitu Kabupaten Sambas dan Kubu Raya. Komponen mutu yang di amati meliputi meliputi, ukuran dan bentuk beras, kadar air, derajat sosoh/derajat putih, persentase beras kepala, butir pecah, butir menir, butir kuning-rusak, dan butir mengapur). Hasil penelitian di dua Kabupaten menunjukkan mutu yang relatif sama, kadar air <14%, bentuk butiran ramping (rasio p/l:3,0-3,4), berukuran panjang (6.6-6,8 mm), persentase beras kepala (>65%), berwarna putih (derajat sosoh >90%), butir patah <28%, menir <2%, butir mengapur <4%, butir kuning-rusak <5%, tingkat kepulenan nasi sedang (kadar amilosa 21-23%) dengan tekstur nasi sedang (konsistensi gel 56~60 mm), dan kadar protein 7%. Pemahaman akan pentingnya tentang mutu beras di tingkat penggilingan masih relatif rendah. Diperlukan sosialisasi standar dan labeling komponen mutu beras secara intensif sehingga pemilik penggilingan padi termotivasi meningkatkan mutu beras.
CITATION STYLE
David, J. H., & Kartinaty, T. (2019). KARAKTERISTIK MUTU BERAS DI BERBAGAI PENGGILINGAN PADA SENTRA PADI DI KALIMANTAN BARAT. Journal TABARO Agriculture Science, 3(1), 276. https://doi.org/10.35914/tabaro.v3i1.197
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.