Daun beluntas bermanfaat sebagai pengobatan flour albus dan discharge yang disebabkan oleh jamur. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aktivitas anti-jamur fraksi pada ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Lees) terhadap Candida albicans. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vitro menggunakan desain studi Posttest-only Control Group Design. Ekstrak metanol diperoleh melalui proses maserasi sedangkan fraksinya melalui fraksinasi cair-cair. Fraksi paling aktif ditentukan oleh uji aktivitas anti jamur. Fraksi paling aktif dengan konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, 1,25%, 0,625% dan diameter zona hambat 0,3125% diukur dengan metode pengenceran cairan padat. Kesetaraan dengan obat dinilai melalui analisis regresi, kemudian golongan senyawa aktif ditentukan melalui uji bioautografi menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasil penelitian diperoleh metanol-fraksi-air dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans sedangkan ekstrak metanol, n-heksana dan etil asetat tidak menghambat. Fraksi metanol air yang memiliki diameter zona hambat mulai pada konsentrasi 0,3125% dengan diameter rata-rata 7,34 mm dan pada konsentrasi 10% diperoleh diameter terbesar sebesar 17,10 mm. Melalui cairan pengencer dan fraksi padat KHM dari fraksi metanol-air dihambat pada konsentrasi 0,3125%. Uji kesetaraan menunjukkan bahwa 1 mg / ml ketokonazol setara dengan 39.561 mg / ml fraksi metanol-air daun beluntas. Senyawa yang menghambat jamur diduga adalah golongan aktif senyawa flavonoid dan alkaloid. Fraksi metanol-air daun beluntas (Pluchea indica Lees) memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans secara in vitro.
CITATION STYLE
Marsasi, B., Yuwono, Y., & Salni, S. (2019). Perbandingan antara Pemberian Fraksi Daun Beluntas (Pluchea Indica Lees) dan Ketokonazol Secara Invitro Terhadap Candida Albicans. Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 5(1), 20–29. https://doi.org/10.32539/bji.v5i1.7974
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.