Pendidikan khusus merujuk kepada Pendidikan untuk peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa. Ada beberapa model pembelajaran dapat diaplikasikan untuk melihat apakah model pembelajaran tersebut sesuai diaplikasikan pada peserta didik yang memiliki kecerdasan khusus. Artikel ini melaporkan hasil dari penelitian mengguanakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analisis untuk mengetahui model pembelajaran terhadap minat anak dan menjadi bahan pertimbangan bagi TK Permata Bunda Takengon. Penelitian ini meliputi 3 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari kelas B semester genap. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan; (1) MY memiliki jenis ketunaan ADD (Attention Deficit Disorder) gangguan tingkah laku atau berkurangnya perhatian terhadap suatu obyek. Kecendrungan kecerdasan spasial visual dan memiliki gaya belajarnya visual (penglihatan) dengan model pembelajaran yang banyak menampilkan gambar dan lukisan; (2) AN memiliki jenis ketunaan slow leaner (lambat belajar), memiliki kecerdasan linguistic (bahasa) dan kecendrungan kedalam gaya belajar auditori (pendengaran) melalui model pembelajaran bercerita dan ceramah; dan (3) AA memiliki jenis ketunaan ADHD (Attention Deficit Hiperaktif Disorder) gangguan tingkah laku hiperaktif, memiliki kecenderungan kecerdasan kenistetik dan spasial visual. Sementara gaya belajarnya tactile/kinestetik (perabaan/gerakan) dan menerapkan model pembelajaran role play dengan mengamati langsung dan merasakan pelajarannya.
CITATION STYLE
Putra, W. (2022). IDENTIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN USIA DINI. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran), 6(2), 590. https://doi.org/10.33578/pjr.v6i2.8620
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.